Saturday 29 September 2012

PROSES PEMBUATAN KATANA (JEPANG)

     Pembuatan sebilah katana memerlukan proses yang sangat teliti dengan tingkat keakurasian yang sangat tinggi. Mulai dari pemilihan jenis bahannya hingga proses pembuatan yang dilakukan dengan tahapan-tahapan yang sudah ditentukan. Bahan Katana yang terbaik adalah jenis Tamahagane yang dipilih dari biji besi dengan proses yang sangat teliti. Satu bilah katana dengan kualitas tinggi dikerjakan dalam kurun waktu tidak kurang dari 3 bulan, bahkan terkadang memakan waktu 6 bulan.
     Terdapat banyak metode pembuatan Katana dengan tangan. Beberapa menggunakan proses pemanasan dan pelipatan baja yang berulang-ulang dan menyita tenaga. Setelah selesai, bilah pedang tersebut harus dipoles dengan hati-hati sebelum sang pengrajin pedang dapat membubuhkan penanda pada hasil karya seni mereka. Katana merupakan bukti nyata dari keterampilan tangan tingkat tinggi, dan para pengrajin yang membuatnya pastilah memiliki nilai-nilai kebajikan yang unik. Seperti halnya dengan karya seni lain, para pengrajin pedang samurai ini mengerahkan segenap jiwa mereka dalam proses pembuatannya, yang diiringi dengan kesabaran, kemauan dan intelegensia untuk mencapai hasil terbaik. Banyak seniman terlibat dalam kerja keras menyempurnakan detail ornament pada hulu pedang, gagang, juga pada sarung pedangnya. Hasilnya, Katana yang layak disandang oleh para prajurit dan ksatria pada masa itu.
Secara ringkas, proses pembuatan Katana dijelaskan sebagai berikut :
—————————————————————————————————————————
Peleburan Baja (Smelting steel)
3     Pedang katana tradisional dibuat hanya dari baja murni, yang dinamakan oleh orang Jepang tamahagane (baja bernilai tinggi). Selama 3 hari 3 malam, dengan teknik tradisional, para pandai besi memindahkan sekitar 25 ton pasir sungai yang mengandung biji besi dan memasukkan arang ke dalam tatara, tungku peleburan persegi dari tanah liat yang khusus dibuat untuk menghasilkan tamahagane. Kandungan karbon pada arang pembakaran menjadi bahan kunci pembuatan baja. Suhu tatara bisa mencapai diatas 2500 F, dan panasnya mengubah bijih besi menjadi baja dan menghasilkan tamahagane kurang lebih seberat 2 ton. Harga tamahagane berkualitas tinggi bisa 50 kali lebih mahal dibandingkan dengan baja biasa yang dibuat dengan teknik modern.
—————————————————————————————————————————
Pelarutan Karbon (Dissolving carbon)
4     Selama dipanaskan pada suhu tinggi, tamahagane tidak boleh mencapai bentuk cair, agar jumlah karbon yang bereaksi dengan baja kadarnya tepat dan persentase karbon pada tamahagane akan bervariasi (antara 0.5 sampai 1.5 %). Ahli pembuat katana menggunakan 2 jenis tamahagane, yang pertama karbonnya tinggi, sangat keras, dan memungkinkan dibuat mata pedang setajam silet; sementara yang kedua, karbonnya rendah, sangat kuat, baik untuk meredam guncangan. Pedang yang hanya menggunakan salah satu jenisnya saja, maka pedang akan mudah tumpul atau mudah patah. Pada malam ketiga proses pembakaran di tungku, para ahli tatara memecahkan tungku tanah liat tersebut untuk mengeluarkan tamahagane, dan dengan mudah mereka melihat kadar karbon baja itu dari pecahan-pecahan baja yang baru jadi.
—————————————————————————————————————————
Menghilangkan Ketidakmurnian (Removing impurities)
      Potongan-potongan tamahagane terbaik selanjutnya dikirim ke ahli pembuat pedang, yang akan memanaskan, menempa, dan melipat baja berkali-kali untuk mencampurkan besi dan karbon dan juga menghilangkan kotoran yang berupa ampas biji besi. Tahap ini selain sangat penting juga memakan waktu lama, karena jika ada unsur selain besi dan karbon yang tersisa didalamnya, akibatnya pedang menjadi tidak kuat. Saat ahli pembuat pedang selesai menghilangkan semua ampas, ia bisa menilai konsentrasi karbon di dalam tamahagane melalui kekuatan tamahagane itu saat ditempa berulang-ulang. Seorang ahli mengibaratkan penghilangan ampas dari baja ini seperti memeras air dari spons yang sangat keras.
—————————————————————————————————————————
Penempaan Pedang (Forging the sword)
     Setelah ahli pembuat pedang menghilangkan semua ampas dengan menempa tamahagane berkali-kali, ia memanaskan baja yang keras dan berkarbon tinggi lalu membentuknya menjadi potongan panjang dengan celah panjang di tengahnya. Lalu ia menempa baja lainnya yang kuat dan berkarbon rendah yang ia bentuk agar agar bisa pas dimasukkan ke dalam celah baja satunya, dan ia tempa kedua baja yg sudah disatukan tadi. Dua jenis tamahagane kini ada di tempatnya: baja keras menjadi bagian luar dan mata pedang mematikan, sementara baja kuat menjadi bagian inti di dalam katana. Keseimbangan karakteristik yang sempurna ini membuat katana menjadi senjata samurai paling tahan lama dan berharga.
—————————————————————————————————————————
Melapisi Katana (Coating the katana)
     Meskipun bilah utama katana telah selesai, namun pekerjaan ahli pembuat pedang masih jauh dari selesai. Ia masih perlu melapisi bilah pedang bagian atas dan bagian yang tumpul dengan lapisan tebal dari campuran tanah lempung dan bubuk arang, sementara mata pedang yang tajam hanya dilapisi tipis saja, untuk selanjutnya pedang dipanaskan untuk terakhir kali. Ini untuk melindungi bilah pedang, sekaligus menandai pedang dengan desain bergelombang yang dinamai hamon, yang akan muncul lebih jelas saat proses penggosokan.
Selanjutnya ahli pembuat pedang memanaskan katana kembali dengan suhu dibawah 1500 F, jika lebih dari itu maka pedang bisa retak di proses selanjutnya.
—————————————————————————————————————————
Membentuk (melengkungkan) Katana (Curving the blade)
     Selanjutnya, sang ahli pembuat pedang mengeluarkan bilah pedang dari api lalu memasukkannya dengan cepat ke dalam bak air untuk mendinginkannya dengan segera. Proses ini disebut “pendinginan cepat.” Karena bagian dalam dan belakang pedang mengandung karbon yang sangat sedikit, maka akan lebih terkontraksi saat pemkanasan dibandingkan dengan bagian depan yang tajam yang mengandung karbon lebih tinggi. Perbedaan kecepatan dan tingkat kontraksi antara dua jenis tamahagane ini, menyebabkan pedang melengkung dan  menciptakan bentuk lengkung yang khas. Tahap ini memang sulit, karena satu dari tiga pedang akan gagal.
—————————————————————————————————————————

Menambahkan Sentuhan Akhir (Polishing the blade)
     Pada tahap akhir, para pekerja logam menambahkan penanda besi atau jenis logam lain pada pegangan pedang. Lalu, tukang kayu membungkus senjata itu dengan sarung pedang kayu yang dipernis dan dihias dengan beragam ornamen oleh para seniman. Dibuat dari emas atau kulit eksotis dan bebatuan, pegangan katana adalah karya seni seperti bilah pedangnya itu sendiri. Akhirnya katana dikembalikan ke ahli pembuat pedang yang akan mengecek pedang itu untuk terakhir kali. Membutuhkan waktu hampir 6 bulan dan tenaga 15 orang untuk membuat satu buah pedang katana. Walau diciptakan untuk prajurit samurai, pedang ini akan laku diantara kolektor benda seni dengan harga ratusan ribu dolar.
—————————————————————————————————————————

JENIS JENIS PEDANG DI JEPANG (JEPANG)

Asal Usul pedang


     Pedang sendiri mulai di kenal manusia pada zaman Bronze age atau jaman perunggu, dimana pembuatan mata pisau metal yang cukup panjang dapat di laksanakan.
     Pada awalnya pedang-pedang itu terbuat dari besi. dan ketika para pandai besi mulai dapat memperhitungkan kandungan karbon di dalamnya pedang mulai di buat dari baja.
     Hingga akhir abad ke-18 pedang memegang peran penting dalam sejarah manusia, tapi ketika mesiu mulai mempengaruhi perkembangan senjata-senjata yang ada peran pedang mulai menurun dan akhirnya di anggap tidak terlalu penting. akhirnya pedang seringkali hanya bersifat sebagai tambahan dan lambang dari tingkat kepemimpinan bangsa dalam ketenaran
     Pada awalnya pedang jepang bisa dikatakan meniru pedang yang berasal dari china (pedang yang memiliki karateristik lurus dan bermata ganda). pedang-pedang tersebut lalu mengalami perbaikan sejalan dengan waktu. Seseorang bernama Amakuni (yang hidup di abad ke-7) dikatakan sebagai pencipta pedang jepang. dari sinilah dikatakan sejarah pedang samurai di mulai.

Pedang di jepang


     tapi berbeda dengan negara-negara yang ada di dunia, hingga kini dalam masyarakat jepang pedang tetap menjadi barang yang di hargai. Budaya itu tidak bisa di pisahkan apalagi bila kita melihat ke masa lalu tepatnya di zaman samurai.
     Saat itu para samurai sering kali menggunakan berbagai ragam senjata yang berbeda tapi tetaplah pedanglah yang di anggap jiwa dan samurai .Pedang atau yang lebih sering di kenal dengan nama katana ini sangat lah tinggi tingkatannya, bahkan pada zaman itu(zaman samurai) bila ada orang yang sembarangan membawa pedang/senjata padahal dia bukanlah seorang samurai, maka dia bisa dengan mudah kehilangan kepalanya (ih serem ya )
     Tapi perkembangan pedang jepang tidak bisa di pisahkan dengan masa kegelapan yang di alami oleh negara itu sendiri, Perang onin yang terjadi tahun 1467-1477 merevolusi semua jenis alat perang seperti baju perang dan senjata yang ada saat itu, hingga pada akhirnya dapat di katakan bahwa tingkat kualitas senjata dan baju pertahanan saat itulah yang terbaik dan superior yang ada di bandingkan yang ada pada zaman sekarang.(masa sih yang ini wa g percaya )
     Tapi pada zaman Muromachi. senjata api mulai masuk ke jepang, Untungnya pada zaman Tokugawa. terjadi isolasi besar-besaran yang salah satunya adalah pelarangan terhadap senjata api dan bubuk mesiu.
     Sebelum masa Tokugawa tersebut klan samurai bisa di katakan sedikit terlantar. Kualitas pedang yang mereka gunakan benar-benar buruk untunglah perbaikan kembali terjadi pada akhir zaman Edo Hingga akhirnya kualitas pedang menjadi sangat baik dan saat itu sebuah pedang sangat mereka hormati.
Tapi perjalanan waktu kembali terjadi, ketika memasuki restorasi meiji pedang akhirnya di larang oleh pemerintahan saat itu,pada zaman perang dunia ke-2 pedang telah di ganti posisinya oleh gunto sebuah pedang harga murah untuk para angkatan laut.Saat ini sebuah pedang lebih berfungsi atau berperan sebagai phenomena masyarakat


Klasifikasi Pedang

     Klasifikasi Sederhana yang di lakukan di jepang biasanya di tentukan berdasarkan panjangnya dimana satuan panjangnya adalah “shaku” (1 shaku kira-kira sekitar 30,3 cm)
A. Sebuah pedang dengan panjang kurang dari satu shaku di kategorikan tanto (pisau)
B. Sebuah pedang yang lebih dari 1 shaku tapi kurang dari 2 shaku di sebut Wakizashi 
C. Sebuah pedang bila panjangnya lebih dari 2 shaku di kategorikan sebagai Daito,(oh iya yang di maksud ukuran pedang disini adalah Besinya belum termasuk gagang dan sarung pedangnya)
     Katana sendiri adalah bagian dari Daito tapi katana sering di artikan sebagai pedang yang di gantungkan pada sabuk (biasanya di temani wazizaki atau tanto). Bila katana di pasangkan di samping wakizashi mereka berdua biasanya di sebut Daisho

     Sebenarnya senjata di jepang tidak hanya terbatas pada katana atau sejenisnya bahkan dalam pertemputan (khususnya 1 by 1) sebenarnya seorang samurai jarang menggunakan katana mereka,mereka lebih mengandalkan senjata lain seperti naginata,yari,bo,dll. Oleh karena itu berikut adalah jenis2 senjata di jepang

1. Bokken

      Bokken adalah pedang seukuran katana yang terbuat dari kayu, biasanya dipergunakan untuk berlatih. jika di klasifikasikan sendiri sub-klasifikasi contohnya suburito(untuk yang ini saya juga bingung loh),bokken di gunakan untuk latihan memotong menggunakan pedang. Oh ya ngomong ngomong, Miyamoto Mushashi terkenal karena dalam pertarungan yang sesungguhnya ia sering menggunakan bokken padahal lawannya benar-benar serius dengan senjatanya(mereka menggunakan katana,yari,bahkan ada yang menggunakan Nodachi)


2. Shinai
     Shinai sebenarnya tidak berbeda dengan bokken hanya saja shinai terbuat dari beberapa bilah potongan bambu yang di satukan berbentuk pedang kegunaannya pun sama.. untuk latihan








3. Kodachi
     Ini nih pedang favorit gw namanya Kodachi senjata yang terlalu pendek di sebut pedang tapi terlalu panjang bila di sebut pisau(sedikit lebih panjang dari wazizaki), karena kodachi sangatlah ringan kodachi bisa di ayunkan dengan cepat dan mudah sehingga sangatlah cocok untuk menangkis serangan pedang lainnya, kekurangannya adalah jarak serangan sangatlah minim menggunakan kodachi oleh karena itu pengguna kodachi seringkali menggabungkan tehnik lainnya sambil menggunakan Kodachi sebagai alat untuk bertahan.

4. Yumi
     Yumi di golongkan ke dalam Busur. di jepang di masa lalu orang yang memiliki ke ahlian memanah sangatlah di hormati pata Kyudoka(sebutan untuk pengguna yumi/kyu) ini memiliki peran besar dalam pertempuran/peperangan kelompok, kyudoka biasanya berlatih untuk menembak dari atas kuda , ukuran yumi sendiri sangatlah menakjubkan kurang lebih 2 meter bentuknyapun seringkali tidak simetris daya serangnyapun tidak perlu di ragukan Kadangkala yumi di gunakan dari atas kuda




 
5. Nodachi
     Jarang ada samurai yang ahli menggunakan Nodachi(bayangkan saja pedang yang melengkung dengan panjang kira-kira 90-140 centimeter di gunakan sebagai senjata) tapi sebenarnya ini bukan fiktif loh banyak para samurai di masa lalu yang menggunakannya namun karena sangat sulit menggunakan nodachi (nodachi di gunakan dengan ke2 tangan ,soalnya g mungkin kalo pake kaki ;P)dan sangatlah sulit untuk membuatnya jarang ada pandai besi yang membuatnya. daya serang nodachi ini sangatlah luar biasa bahkan di katakan bila seorang yang sudah sangat ahli menggunakan nodachi dia bisa membelah penunggang kuda sekaligus dengan kudanya di peperangan.

6. Zanbato
     Itu lo pedang yang digunakan zabuza di naruto. Pedang ini (lebih cocok di bilang sebilah besi tajam) dengan panjang 2 meter dan lebar ½ meter apakah mungkin ada? ternyata pedang itu bukanlah fiktif di jepang zanbato memang pernah di gunakan tapi sangatlah tidak efektif karena sangat berat dan besar untuk menggunakannyapun harus di angkat oleh 2 orang tapi kekuatannya tidak perlu di ragukan lagi seekor kuda bisa terbelah dengan 1 tebasan


7. Tachi
     Tachi adalah sejenis pedang Jepang yang lebih melengkung dan sedikit lebih panjang daripada katana. pedang disebut tachi jika digantung pada obi dengan sisi tajam mengarah ke bawah, dan pedang yang sama disebut katana jika dibawa dengan sisi tajam mengarah ke atas dan diselipkan pada korset. Pedang model tachi akhirnya tak dipakai lagi dan digantikan oleh katana. Sementara itu, pedang model daitō (pedang panjang yang lebih dulu ada daripada katana), panjang rata-rata mata pedangnya sekitar 78 cm (lebih panjang dari katana yang panjang rata-ratanya sekitar 70 cm). Berlawanan dengan cara tradisional membawa katana, tachi dikenakan dengan sisi tajam mengarah ke bawah dan biasanya dibawa pasukan kavaleri.

Variasi dari panjang rata-rata tachi dibedakan dengan awalan ko- untuk tachi berukuran pendek dan ō- untuk tachi berukuran lebih panjang. Sebagai contoh, tachi model shōtō yang panjangnya hampir sama dengan wakizashi disebut kodachi. Pedang tachi terpanjang yang disebut ōdachi dari abad ke-15 berukuran panjang lebih dari 3,7 meter (panjang mata pedangnya 2,2 m) namun tachi model ini diperkirakan hanya digunakan pada upacara-upacara. Pada tahun 1600-an, banyak tachi kuno diperpendek menjadi katana. Hampir seluruh pedang tachi yang sekarang ada termasuk jenis o-suriage. Jadi, jarang sekali terdapat pedang tachi ubu yang asli dan bertanda tangan.

8. Katana
Katana merupakan pedang khas ninja. Setiap ninja mempunyai katana dipunggung mereka. Anda penggemar film Ninja Hatori, pasti tidak asing dengan Pedang ini. Pedang ini merupakan pedang umum dengan panjang antara 70-80 cm.

Tipe single-edge dan melengkung. selain dipakai ninja, pedang ini juga dibawa oleh kaum samurai untuk merepresentasikan status sosialnya. Biasanya dibawa berpasangan dengan wakizashi atau tanto yang digunakan untuk close-quarter combat dimana katana digunakan untuk open-quarter combat.




9. Ninjato
Pedang para ninja, selain katana, ninjato merupakan pilihan para ninja. Ringkas dan ringan membuat pedang ini mudah untuk dimasukkan kedalam baju. Perbedaan mendasar antara katana dan ninja-to terletak pada sesainnya. Ninjato tidak melengkung seperti katana tetapi lurus.








10.Naginata
     Naginata merupakan tombak dengan mata pisau katana. Digunakan prajurit wanita pertarungan jarak menengah. Gagang dibuat dari kayu dan mata tombak katana melengkung. Sangat cocok untuk tipe pertempuran Chaos.

Sunday 23 September 2012

HANAMI (JEPANG)

Hanami (花見) atau ohanami adalah tradisi Jepang dalam menikmati keindahan bunga, khususnya bunga sakura. Mekarnya bunga sakura merupakan lambang kebahagiaan telah tibanya musim semi.Kata hanami berasal dari bahasa jepang hana(花) yang artinya bunga dan mi (見) yang artinya melihat. Selain itu, hanami juga berarti piknik dengan menggelar tikar untuk pesta makan-makan seperti makan sushi dan lain lain di bawah pohon sakura.Tradisi hanami ini sebenarnya bukan asli dari Jepang, melainkan diadopsi dari masyarakat Cina yang memiliki kebiasaan melihat mekarnya bunga plum di musim semi. Di Jepang, kebiasaan itu diadopsi sejak ratusan tahun lalu. Banyak yang mengatakan tradisi hanami dimulai sejak periode Nara (710-784 SM). Namun bedanya di Jepang, hanami lebih difokuskan pada keindahan dan pendeknya rentang waktu merekahnya bunga sakura.Saat itu orang Jepang percaya bahwa di dalam setiap pohon sakura bersemayam dewa-dewa. Saat musim dingin, para dewa pergi ke gunung. Merekahnya sakura diartikan bahwa dewa-dewa telah turun dari gunung dan membawa angin musim semi. Saat itulah, para petani bersiap untuk mulai menanam sawah mereka.Masyarakat Jepang kemudian berkumpul di bawah pohon sakura, dan menawarkan berbagai sajian bagi para dewa. Mereka juga makan dan minum bersama sebagai bagian dari upacara menghormati kedatangan sang dewa.

Bagi masyarakat Jepang pelaksanaan hanami  memiliki arti yang sangat penting dan khusus,selain itu juga mempunyai tiga arti penting yang lain, yang pertama adalah selesainya musim dingin yang benar benar berat. Boleh dikatakan saat hanami adalah saat mengatakan goodbye winter. Yang kedua, publik Jepang merayakan datangnya musim semi yang hangat.  Musim semi juga merupakan musim tanam padi bagi petani di Jepang. Publik Jepang sangat senang dengan musim semi karena memang udaranya pas dan enak sekali. Yang ketiga, hanami bisa dikatakan adalah salah satu saat silaturohmi yang tepat dengan keluarga atau rekan yang jarang bertemu. Jadi moment hanami juga digunakan untuk merekatkan kembali tali persaudaraan dengan keluarga, rekan kerja dan teman teman lama..

Pohon sakura mekar di Jepang dari akhir Maret hingga awal April (kecuali di Okinawa dan Hokkaido). Prakiraan pergerakan mekarnya bunga sakura disebut garis depan bunga sakura (sakurazensen). Prakiraan ini dikeluarkan oleh direktorat meteorologi dan berbagai badan yang berurusan dengan cuaca. Saat melakukan hanami adalah ketika semua pohon sakura yang ada di suatu tempat bunganya sudah mekar semua.


Saturday 22 September 2012

SAKURA (JEPANG)

     Sakura ()merupakan bunga nasional Jepang yang mekar pada musim semi, yaitu sekitar awal April hingga akhir April.Sakura dapat terlihat di mana-mana di Jepang, diperlihatkan dalam beraneka ragam barang-barang sehari hari, termasuk kimono, alat-alat tulis, dan peralatan dapur. Bagi orang Jepang, sakura merupakan simbol penting, yang kerap kali diasosiasikan dengan perempuan, kehidupan, kematian, serta juga merupakan simbol untuk mengeksperesikan ikatan antarmanusia, keberanian, kesedihan, dan kegembiraan. Sakura juga menjadi metafora untuk ciri-ciri kehidupan yang tidak kekal.

     Pohon sakura adalah salah satu pohon yang tergolong dalam familia Rosaceae, genus Prunus sejenis dengan pohon prem, persik, atau aprikot, tetapi secara umum sakura digolongkan dalam subgenus sakura. Asal-usul kata "sakura" adalah kata "saku" (bahasa Jepang untuk "mekar") ditambah akhiran yang menyatakan bentuk jamak "ra". Dalam bahasa Inggris, bunga sakura disebut cherry blossoms.Warna bunga tergantung pada spesiesnya, ada yang berwarna putih dengan sedikit warna merah jambu, kuning muda, merah jambu, hijau muda atau merah menyala.
Bunga digolongkan menjadi 3 jenis berdasarkan susunan daun mahkota:
  • bunga tunggal dengan daun mahkota selapis
  • bunga ganda dengan daun mahkota berlapis
  • bunga semi ganda
     Pohon sakura berbunga setahun sekali, di pulau Honshu, kuncup bunga sakura jenis someiyoshino mulai terlihat di akhir musim dingin dan bunganya mekar di akhir bulan Maret sampai awal bulan April di saat cuaca mulai hangat.

     Ciri khas sakura jenis someiyoshino adalah bunganya yang lebih dahulu mekar sebelum daun-daunnya mulai keluar. Puluhan, ratusan, bahkan ribuan batang pohon yang berada di lokasi yang sama, bunganya mulai mekar secara serentak dan rontok satu per satu pada saat yang hampir bersamaan.

     Bunga sakura jenis someiyoshino hanya dapat bertahan kurang lebih 7 sampai 10 hari dihitung mulai dari kuncup bunga terbuka hingga bunga mulai rontok. Rontoknya bunga sakura tergantung pada keadaan cuaca dan sering dipercepat oleh hujan lebat dan angin kencang. Beberapa jenis burung dikenal suka memakan bagian bunga yang berasa manis, sedangkan burung merpati memakan seluruh bagian bunga.

     Kesempatan langka piknik beramai-ramai di bawah pohon sakura untuk menikmati mekarnya bunga sakura disebut hanami (ohanami). Saat melakukan hanami adalah ketika semua pohon sakura yang ada di suatu tempat bunganya sudah mekar semua.

     Di Jepang terdapat standar untuk menyampaikan informasi tingkat mekar bunga sakura, mulai dari terbukanya kuncup bunga (kaika), mekarnya 10% dari kuncup bunga yang ada di pohon (ichibuzaki) sampai bunga mekar seluruhnya (mankai). Bunga yang rontok segera digantikan dengan keluarnya daun-daun muda. Pohon sakura yang bunganya mulai rontok dan mulai tumbuh daun-daun muda sebanyak 10% disebut ichibu hazakura. Sementara itu, pohon sakura yang semua bunga sudah rontok dan hanya mempunyai daun-daun muda disebut hazakura (sakura daun).

SUSHI (JEPANG)

Sushi () , ketika kita mendengar kata ini kita pasti teringat dengan negara jepang. Sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau pun sudah dimasak. Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula.Asal-usul kata sushi adalah kata sifat untuk rasa masam yang ditulis dengan huruf kanji sushi (酸し). Pada awalnya, sushi yang ditulis dengan huruf kanji  (鮓) merupakan istilah untuk salah satu jenis pengawetan ikan disebut gyoshō (魚醤) yang membaluri ikan dengan garam dapur, bubuk ragi ( koji) atau ampas sake ( kasu). Istilah sushi berasal dari bentuk tata bahasa kuno yang tidak lagi dipergunakan dalam konteks lain; secara harfiah, "sushi" berarti "itu (berasa) masam", suatu gambaran mengenai proses fermentasi dalam sejarah akar katanya.

Sushi pada umumnya digolongkan berdasarkan bentuk nasi, antara lain nigirizushi, oshizushi, chirashizushi, inarizushi, narezushi, dan makizushi.

Sushi yang kita buat buat kali ini adalah jenis  Makisushi, yaitu isi sushi (neta) dibungkus dengan nasi dan dilapisi oleh Nori (lembaran rumput laut).
Oke persiapan yang dilakukan adalah.
  • Nori (rumput laut), bisa di beli dalam bentuk perbungkus (5 sd 10 Nori) dengan berbagai jenis lebar
  • Sudare (anyaman bambu), yang berguna untuk menggulung sushi.
  • Nasi, sebaiknya menggunakan beras Jepang yang pulen, namun kalau tidak ada bisa menggunakan nasi biasa tetapi sebaiknya ditambah air cuka dan garam agar gurih.
  • Neta (lauk), sebenarnya apa saja sih bisa dimasukkan tergantung selera, tetapi ikan mentah dan segar selalu menjadi neta utama.
  • Wasabi. Ini adalah penyedap khas dari Jepang. Kami memiliki wasabi dalam bentuk tepung, karena lebih awet jika disimpan, dan jika diinginkan, maka tinggal tambahkan air dan cuka untuk mengentalkannya.
  • Murasaki (kecap asin)
Sekarang adalah bagaimana cara membuatnya.
  1. Letakan Nori dengan sisi yang halus didalam diatas Sudare
  2. Lapiskan nori dengan nasi yang sudah kita aduk dengan cuka dan garam. Lapiskan tipis saja.
  3. Letakan Neta diatas nasi.
  4. Gulung dengan hati-hati sambil memadatkannya.
Ada bagian penting dalam proses pembuatan sushi, yaitu pisau yang digunakan untuk memotong gulungan sushi harus sangat tajam dan siapkan segelas air untuk membasahi pisau agar nanti tidak lengket dengan nasi dari sushi.
Saat dihidangkan, buat campuran Murasaki ditambah sedikit bubuk cabe, agar rasanya mantap.

TAKOYAKI (JEPANG)

Takoyaki (たこ焼き) nama makanan asal daerah Kansai di Jepang, berbentuk bola-bola kecil dengan diameter 3-5 cm yang dibuat dari adonan tepung terigu diisi potongan gurita di dalamnya.Takoyaki biasanya dijual sebagai jajanan di pinggir jalan untuk dinikmati sebagai cemilan. Takoyaki biasa dijual dalam bentuk set dengan 1 set berisi 5, 6, 8 hingga 10 buah takoyaki yang disajikan di atas lembaran plastik berbentuk perahu atau dimasukkan ke dalam kemasan plastik transparan untuk dibawa pulang.Takoyaki dimakan dengan menggunakan tusuk gigi, tapi di Tokyo dimakan dengan menggunakan sumpit sekali pakai. Penjual takoyaki selalu memberikan 2 batang tusuk gigi untuk satu orang, karena takoyaki yang ditusuk dengan sebatang tusuk gigi bisa berputar-putar sewaktu diangkat dan jatuh sebelum masuk ke mulut.



Pada mulanya, takoyaki dijual dengan menggunakan tusukan bambu dengan isi 3 buah per tusuk. Di sekitar tahun 2000 masih bisa dijumpai sebuah kios yang menjual takoyaki dengan tusukan bambu di Prefektur Aichi, tapi sekarang sudah tutup dengan alasan usia lanjut penjualnya. Jika kalian ingin membuat takoyaki kalian bisa mengikuti resep berikut :

Bahan :
300 gr tepung tako (bisa diganti pake terigu + baking powder)
2 butir telur
700 ml air
100 gr sayuran (kol, wortel)
150 gr tako (bisa juga pake cumi)
tenkatsu (tempura scraps)

Taburan:
nori biru
katsuoboshi (parutan skipjack tuna)
daun bawang diiris kecil

Saus:
saus tako
mayonaise

Cara:
1. Campur semua bahan kecuali tako (cumi) dan tenkatsu, aduk sampai kalis.
2. Panaskan cetakan, olesi minyak, tuang adonan, isi dengan potongan kecil   tako (cumi). Sesudah berkulit taburi tenkatsu dan balik -balik sampai membentuk bola dan matang. Lakukan sampai adonan habis
3. Penyajian: Tata tako, oles saos tako, taburi nori, beri mayonaise, taburi katsuoboshi dan daun bawang.
Nikmati hangat-hangat.

Hasil : 60 biji

Kalo gak punya panggangan takoyaki, katanya sih bisa juga pake panggangan kue lumpur..

Friday 21 September 2012

SAMURAI (JEPANG)



Samurai ( atau ) adalah istilah untuk perwira militer kelas elit sebelum zaman industrialisasi di Jepang. Kata "samurai" berasal dari kata kerja "samorau" asal bahasa Jepang kuno, Pada zaman Nara, (710 784), istilah ini diucapkan "saburau" yang berarti "melayani" dan kemudian menjadi saburai, istilah samurai dan bushi menjadi sinonim pada akhir abad ke-12 (zaman Kamakura). Pada zaman Azuchi-Momoyama (1573 – 1600) dan awal zaman Edo (1603), istilah saburai berubah menjadi samurai yang kemudian berubah pengertian menjadi “orang yang mengabdi”. 

Istilah lain yang lebih tepat adalah bushi (武士) yang digunakan semasa zaman Edo . Istilah bushi yang berarti orang yang dipersenjatai/kaum militer, pertama kali muncul di dalam Shoku Nihongi ( 続日本紀 ), pada bagian catatan itu tertulis secara umum, rakyat dan pejuang (bushi) adalah harta negara”. Bagaimanapun, istilah samurai digunakan untuk prajuIstirit elit dari kalangan bangsawan, dan bukan contohnya, ashigaru atau tentara pejalan kaki. Samurai yang tidak terikat dengan klan atau bekerja untuk majikan (daimyo) disebut ronin ("orang ombak"). Ronin (浪人 rōnin) atau rōshi adalah sebutan untuk samurai yang kehilangan atau terpisah dari tuannya di zaman feodal Jepang (1185-1868). 

Pada era pemerintahan samurai, istilah awal yumitori (“pemanah”) juga digunakan sebagai gelar kehormat bagi sejumlah kecil panglima perang, walaupun pemain pedang telah menjadi lebih penting. Pemanah Jepang (kyujutsu), masih berkaitan erat dengan dewa perang Hachiman. Pada akhir era Tokugawa, samurai secara umumnya adalah kaki tangan umum bagi daimyo, dengan pedang mereka hanya untuk tujuan istiadat.

Beberapa istilah lain samurai.:

         Buke (武家) Ahli bela diri
        Kabukimono - Perkataan dari kabuku atau condong, gaya           samurai berwarna-warni.
        Mononofu (もののふ) - Istilah silam yang berarti panglima.
        Musha (武者) - Bentuk ringkasan Bugeisha (武者),                           harafiah. pakar bela diri.
        Si () - Huruf kanji pengganti samurai.
        Tsuwamono () - Istilah silam bagi tentara yang ditonjolkan oleh Matsuo Basho dalam haiku terkemukanya. Arti harafiahnya adalah orang kuat.

BUNKASAI (JEPANG)

Festival Budaya Jepang (文化/ Bunkasai ) adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh sebagian besar sekolah di Jepang , dari  Taman Kanak- kanak dan universitas di mana siswa menampilkan prestasi sehari-hari mereka. Orang yang ingin masuk sekolah  atau yang tertarik dengan sekolah mungkin datang untuk melihat apa saja kegiatan yang sekolah dan suasana seperti. Orang tua juga mungkin ingin melihat jenis pekerjaan yang dilakukan anak-anak mereka .

Definisi
Menurut pedoman Kurikulum oleh Departemen Pendidikan , festival budaya merupakan bagian dari kegiatan khusus dan didefinisikan sebagai 'acara yang bertujuan untuk menggunakan hasil belajar setiap hari untuk meningkatkan motivasi'. 

Festival Budaya adalah bagian dari pelajaran reguler di sekolah dasar , SMP dan SMA , sehingga siswa diwajibkan untuk menghadiri untuk kelulusan. Di universitas , festival budaya ditempatkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler, sehingga kehadiran tidak diperlukan. 

Secara tradisional, sebagian besar sekolah mengadakan Bunkasai pada atau sekitar Hari Budaya (3 November), hari libur nasional. Biasanya diadakan pada hari Sabtu atau Minggu kadang-kadang bahkan keduanya. 

Nama
"Festival Budaya" (Bunkasai) dan "Festival University" (Daigaku-sai) adalah kata benda umum di Jepang, sehingga nama-nama festival budaya tergantung pada masing-masing sekolah dalam kenyataan. Misalnya, festival di Universitas Tokyo, Komaba Kampus bernama Komaba-sai. 

 

Kenyataan
Festival diadakan untuk menampilkan pembelajaran siswa, tetapi banyak yang mengunjungi festival hanya untuk kesenangkan. Makanan disajikan, dan sering ruang kelas atau gimnasium diubah menjadi sementara restoran atau kafe . Tarian , konser dan drama dapat dilakukan oleh individu relawan atau dengan berbagai sekolah "klub" seperti klub dansa, para orkestra klub, band dan klub drama.

Festival Budaya dimaksudkan untuk menjadi peristiwa menyenangkan, tetapi juga satu-satunya kesempatan setiap tahun bagi siswa untuk melihat seperti apa hidup ini di sekolah lain. Hal ini juga dimaksudkan untuk memperkaya kehidupan masyarakat dengan meningkatkan interaksi sosial.