Pembuatan sebilah katana memerlukan proses yang sangat teliti dengan
tingkat keakurasian yang sangat tinggi. Mulai dari pemilihan jenis
bahannya hingga proses pembuatan yang dilakukan dengan tahapan-tahapan
yang sudah ditentukan. Bahan Katana yang terbaik adalah jenis
Tamahagane yang dipilih dari biji besi dengan proses yang sangat
teliti. Satu bilah katana dengan kualitas tinggi dikerjakan dalam kurun
waktu tidak kurang dari 3 bulan, bahkan terkadang memakan waktu 6 bulan.
Terdapat banyak metode pembuatan Katana dengan tangan. Beberapa
menggunakan proses pemanasan dan pelipatan baja yang berulang-ulang dan
menyita tenaga. Setelah selesai, bilah pedang tersebut harus dipoles
dengan hati-hati sebelum sang pengrajin pedang dapat membubuhkan
penanda pada hasil karya seni mereka. Katana merupakan bukti nyata dari
keterampilan tangan tingkat tinggi, dan para pengrajin yang membuatnya
pastilah memiliki nilai-nilai kebajikan yang unik.
Seperti halnya dengan karya seni lain, para pengrajin pedang samurai
ini mengerahkan segenap jiwa mereka dalam proses pembuatannya, yang
diiringi dengan kesabaran, kemauan dan intelegensia untuk mencapai
hasil terbaik. Banyak seniman terlibat dalam kerja keras menyempurnakan
detail ornament pada hulu pedang, gagang, juga pada sarung pedangnya.
Hasilnya, Katana yang layak disandang oleh para prajurit dan ksatria
pada masa itu.
Secara ringkas, proses pembuatan Katana dijelaskan sebagai berikut :
—————————————————————————————————————————
Peleburan Baja (Smelting steel)
Pedang
katana tradisional dibuat hanya dari baja murni, yang dinamakan oleh
orang Jepang tamahagane (baja bernilai tinggi). Selama 3 hari 3 malam,
dengan teknik tradisional, para pandai besi memindahkan sekitar 25 ton
pasir sungai yang mengandung biji besi dan memasukkan arang ke dalam
tatara, tungku peleburan persegi dari tanah liat yang khusus dibuat
untuk menghasilkan tamahagane. Kandungan karbon pada arang pembakaran
menjadi bahan kunci pembuatan baja. Suhu tatara bisa mencapai diatas
2500 F, dan panasnya mengubah bijih besi menjadi baja dan menghasilkan
tamahagane kurang lebih seberat 2 ton. Harga tamahagane berkualitas
tinggi bisa 50 kali lebih mahal dibandingkan dengan baja biasa yang
dibuat dengan teknik modern.
—————————————————————————————————————————
Pelarutan Karbon (Dissolving carbon)
Selama
dipanaskan pada suhu tinggi, tamahagane tidak boleh mencapai bentuk
cair, agar jumlah karbon yang bereaksi dengan baja kadarnya tepat dan
persentase karbon pada tamahagane akan bervariasi (antara 0.5 sampai
1.5 %). Ahli pembuat katana menggunakan 2 jenis tamahagane, yang
pertama karbonnya tinggi, sangat keras, dan memungkinkan dibuat mata
pedang setajam silet; sementara yang kedua, karbonnya rendah, sangat
kuat, baik untuk meredam guncangan. Pedang yang hanya menggunakan salah
satu jenisnya saja, maka pedang akan mudah tumpul atau mudah patah.
Pada malam ketiga proses pembakaran di tungku, para ahli tatara
memecahkan tungku tanah liat tersebut untuk mengeluarkan tamahagane,
dan dengan mudah mereka melihat kadar karbon baja itu dari
pecahan-pecahan baja yang baru jadi.
—————————————————————————————————————————
Menghilangkan Ketidakmurnian (Removing impurities)
Potongan-potongan
tamahagane terbaik selanjutnya dikirim ke ahli pembuat pedang, yang
akan memanaskan, menempa, dan melipat baja berkali-kali untuk
mencampurkan besi dan karbon dan juga menghilangkan kotoran yang berupa
ampas biji besi. Tahap ini selain sangat penting juga memakan waktu
lama, karena jika ada unsur selain besi dan karbon yang tersisa
didalamnya, akibatnya pedang menjadi tidak kuat. Saat ahli pembuat
pedang selesai menghilangkan semua ampas, ia bisa menilai konsentrasi
karbon di dalam tamahagane melalui kekuatan tamahagane itu saat ditempa
berulang-ulang. Seorang ahli mengibaratkan penghilangan ampas dari baja
ini seperti memeras air dari spons yang sangat keras.
—————————————————————————————————————————
Penempaan Pedang (Forging the sword)
Setelah
ahli pembuat pedang menghilangkan semua ampas dengan menempa tamahagane
berkali-kali, ia memanaskan baja yang keras dan berkarbon tinggi lalu
membentuknya menjadi potongan panjang dengan celah panjang di
tengahnya. Lalu ia menempa baja lainnya yang kuat dan berkarbon rendah
yang ia bentuk agar agar bisa pas dimasukkan ke dalam celah baja
satunya, dan ia tempa kedua baja yg sudah disatukan tadi. Dua jenis
tamahagane kini ada di tempatnya: baja keras menjadi bagian luar dan
mata pedang mematikan, sementara baja kuat menjadi bagian inti di dalam
katana. Keseimbangan karakteristik yang sempurna ini membuat katana
menjadi senjata samurai paling tahan lama dan berharga.
—————————————————————————————————————————
Melapisi Katana (Coating the katana)
Meskipun
bilah utama katana telah selesai, namun pekerjaan ahli pembuat pedang
masih jauh dari selesai. Ia masih perlu melapisi bilah pedang bagian
atas dan bagian yang tumpul dengan lapisan tebal dari campuran tanah
lempung dan bubuk arang, sementara mata pedang yang tajam hanya
dilapisi tipis saja, untuk selanjutnya pedang dipanaskan untuk terakhir
kali. Ini untuk melindungi bilah pedang, sekaligus menandai pedang
dengan desain bergelombang yang dinamai hamon, yang akan muncul lebih
jelas saat proses penggosokan.
Selanjutnya ahli pembuat pedang memanaskan katana kembali dengan suhu
dibawah 1500 F, jika lebih dari itu maka pedang bisa retak di proses
selanjutnya.
—————————————————————————————————————————
Membentuk (melengkungkan) Katana (Curving the blade)
Selanjutnya,
sang ahli pembuat pedang mengeluarkan bilah pedang dari api lalu
memasukkannya dengan cepat ke dalam bak air untuk mendinginkannya
dengan segera. Proses ini disebut “pendinginan cepat.” Karena bagian
dalam dan belakang pedang mengandung karbon yang sangat sedikit, maka
akan lebih terkontraksi saat pemkanasan dibandingkan dengan bagian
depan yang tajam yang mengandung karbon lebih tinggi. Perbedaan
kecepatan dan tingkat kontraksi antara dua jenis tamahagane ini,
menyebabkan pedang melengkung dan menciptakan bentuk lengkung yang
khas. Tahap ini memang sulit, karena satu dari tiga pedang akan gagal.
—————————————————————————————————————————
Menambahkan Sentuhan Akhir (Polishing the blade)
Pada
tahap akhir, para pekerja logam menambahkan penanda besi atau jenis
logam lain pada pegangan pedang. Lalu, tukang kayu membungkus senjata
itu dengan sarung pedang kayu yang dipernis dan dihias dengan beragam
ornamen oleh para seniman. Dibuat dari emas atau kulit eksotis dan
bebatuan, pegangan katana adalah karya seni seperti bilah pedangnya itu
sendiri. Akhirnya katana dikembalikan ke ahli pembuat pedang yang akan
mengecek pedang itu untuk terakhir kali. Membutuhkan waktu hampir 6
bulan dan tenaga 15 orang untuk membuat satu buah pedang katana. Walau
diciptakan untuk prajurit samurai, pedang ini akan laku diantara
kolektor benda seni dengan harga ratusan ribu dolar.
—————————————————————————————————————————
Saturday 29 September 2012
JENIS JENIS PEDANG DI JEPANG (JEPANG)
Asal Usul pedang
Pedang sendiri mulai di kenal manusia pada zaman Bronze age atau jaman perunggu, dimana pembuatan mata pisau metal yang cukup panjang dapat di laksanakan.
Pada awalnya pedang-pedang itu terbuat dari besi. dan ketika para pandai besi mulai dapat memperhitungkan kandungan karbon di dalamnya pedang mulai di buat dari baja.
Hingga akhir abad ke-18 pedang memegang peran penting dalam sejarah manusia, tapi ketika mesiu mulai mempengaruhi perkembangan senjata-senjata yang ada peran pedang mulai menurun dan akhirnya di anggap tidak terlalu penting. akhirnya pedang seringkali hanya bersifat sebagai tambahan dan lambang dari tingkat kepemimpinan bangsa dalam ketenaran
Pada awalnya pedang jepang bisa dikatakan meniru pedang yang berasal dari china (pedang yang memiliki karateristik lurus dan bermata ganda). pedang-pedang tersebut lalu mengalami perbaikan sejalan dengan waktu. Seseorang bernama Amakuni (yang hidup di abad ke-7) dikatakan sebagai pencipta pedang jepang. dari sinilah dikatakan sejarah pedang samurai di mulai.
Pedang di jepang
tapi berbeda dengan negara-negara yang ada di dunia, hingga kini dalam masyarakat jepang pedang tetap menjadi barang yang di hargai. Budaya itu tidak bisa di pisahkan apalagi bila kita melihat ke masa lalu tepatnya di zaman samurai.
Saat itu para samurai sering kali menggunakan berbagai ragam senjata yang berbeda tapi tetaplah pedanglah yang di anggap jiwa dan samurai .Pedang atau yang lebih sering di kenal dengan nama katana ini sangat lah tinggi tingkatannya, bahkan pada zaman itu(zaman samurai) bila ada orang yang sembarangan membawa pedang/senjata padahal dia bukanlah seorang samurai, maka dia bisa dengan mudah kehilangan kepalanya (ih serem ya )
Tapi perkembangan pedang jepang tidak bisa di pisahkan dengan masa kegelapan yang di alami oleh negara itu sendiri, Perang onin yang terjadi tahun 1467-1477 merevolusi semua jenis alat perang seperti baju perang dan senjata yang ada saat itu, hingga pada akhirnya dapat di katakan bahwa tingkat kualitas senjata dan baju pertahanan saat itulah yang terbaik dan superior yang ada di bandingkan yang ada pada zaman sekarang.(masa sih yang ini wa g percaya )
Tapi pada zaman Muromachi. senjata api mulai masuk ke jepang, Untungnya pada zaman Tokugawa. terjadi isolasi besar-besaran yang salah satunya adalah pelarangan terhadap senjata api dan bubuk mesiu.
Sebelum masa Tokugawa tersebut klan samurai bisa di katakan sedikit terlantar. Kualitas pedang yang mereka gunakan benar-benar buruk untunglah perbaikan kembali terjadi pada akhir zaman Edo Hingga akhirnya kualitas pedang menjadi sangat baik dan saat itu sebuah pedang sangat mereka hormati.
Tapi perjalanan waktu kembali terjadi, ketika memasuki restorasi meiji pedang akhirnya di larang oleh pemerintahan saat itu,pada zaman perang dunia ke-2 pedang telah di ganti posisinya oleh gunto sebuah pedang harga murah untuk para angkatan laut.Saat ini sebuah pedang lebih berfungsi atau berperan sebagai phenomena masyarakat
Klasifikasi Pedang
Klasifikasi Sederhana yang di lakukan di jepang biasanya di tentukan berdasarkan panjangnya dimana satuan panjangnya adalah “shaku” (1 shaku kira-kira sekitar 30,3 cm)
A. Sebuah pedang dengan panjang kurang dari satu shaku di kategorikan tanto (pisau)
B. Sebuah pedang yang lebih dari 1 shaku tapi kurang dari 2 shaku di sebut Wakizashi
C. Sebuah pedang bila panjangnya lebih dari 2 shaku di kategorikan sebagai Daito,(oh iya yang di maksud ukuran pedang disini adalah Besinya belum termasuk gagang dan sarung pedangnya)
Katana sendiri adalah bagian dari Daito tapi katana sering di artikan sebagai pedang yang di gantungkan pada sabuk (biasanya di temani wazizaki atau tanto). Bila katana di pasangkan di samping wakizashi mereka berdua biasanya di sebut Daisho
Sebenarnya senjata di jepang tidak hanya terbatas pada katana atau sejenisnya bahkan dalam pertemputan (khususnya 1 by 1) sebenarnya seorang samurai jarang menggunakan katana mereka,mereka lebih mengandalkan senjata lain seperti naginata,yari,bo,dll. Oleh karena itu berikut adalah jenis2 senjata di jepang
1. Bokken
Bokken adalah pedang seukuran katana yang terbuat dari kayu, biasanya dipergunakan untuk berlatih. jika di klasifikasikan sendiri sub-klasifikasi contohnya suburito(untuk yang ini saya juga bingung loh),bokken di gunakan untuk latihan memotong menggunakan pedang. Oh ya ngomong ngomong, Miyamoto Mushashi terkenal karena dalam pertarungan yang sesungguhnya ia sering menggunakan bokken padahal lawannya benar-benar serius dengan senjatanya(mereka menggunakan katana,yari,bahkan ada yang menggunakan Nodachi)
2. Shinai
Shinai sebenarnya tidak berbeda dengan bokken hanya saja shinai terbuat dari beberapa bilah potongan bambu yang di satukan berbentuk pedang kegunaannya pun sama.. untuk latihan
3. Kodachi
Ini nih pedang favorit gw namanya Kodachi senjata yang terlalu pendek di sebut pedang tapi terlalu panjang bila di sebut pisau(sedikit lebih panjang dari wazizaki), karena kodachi sangatlah ringan kodachi bisa di ayunkan dengan cepat dan mudah sehingga sangatlah cocok untuk menangkis serangan pedang lainnya, kekurangannya adalah jarak serangan sangatlah minim menggunakan kodachi oleh karena itu pengguna kodachi seringkali menggabungkan tehnik lainnya sambil menggunakan Kodachi sebagai alat untuk bertahan.
4. Yumi
Yumi di golongkan ke dalam Busur. di jepang di masa lalu orang yang memiliki ke ahlian memanah sangatlah di hormati pata Kyudoka(sebutan untuk pengguna yumi/kyu) ini memiliki peran besar dalam pertempuran/peperangan kelompok, kyudoka biasanya berlatih untuk menembak dari atas kuda , ukuran yumi sendiri sangatlah menakjubkan kurang lebih 2 meter bentuknyapun seringkali tidak simetris daya serangnyapun tidak perlu di ragukan Kadangkala yumi di gunakan dari atas kuda
5. Nodachi
Jarang ada samurai yang ahli menggunakan Nodachi(bayangkan saja pedang yang melengkung dengan panjang kira-kira 90-140 centimeter di gunakan sebagai senjata) tapi sebenarnya ini bukan fiktif loh banyak para samurai di masa lalu yang menggunakannya namun karena sangat sulit menggunakan nodachi (nodachi di gunakan dengan ke2 tangan ,soalnya g mungkin kalo pake kaki ;P)dan sangatlah sulit untuk membuatnya jarang ada pandai besi yang membuatnya. daya serang nodachi ini sangatlah luar biasa bahkan di katakan bila seorang yang sudah sangat ahli menggunakan nodachi dia bisa membelah penunggang kuda sekaligus dengan kudanya di peperangan.
6. Zanbato
Itu lo pedang yang digunakan zabuza di naruto. Pedang ini (lebih cocok di bilang sebilah besi tajam) dengan panjang 2 meter dan lebar ½ meter apakah mungkin ada? ternyata pedang itu bukanlah fiktif di jepang zanbato memang pernah di gunakan tapi sangatlah tidak efektif karena sangat berat dan besar untuk menggunakannyapun harus di angkat oleh 2 orang tapi kekuatannya tidak perlu di ragukan lagi seekor kuda bisa terbelah dengan 1 tebasan
7. Tachi
Tachi adalah sejenis pedang Jepang yang lebih melengkung dan sedikit lebih panjang daripada katana. pedang disebut tachi jika digantung pada obi dengan sisi tajam mengarah ke bawah, dan pedang yang sama disebut katana jika dibawa dengan sisi tajam mengarah ke atas dan diselipkan pada korset. Pedang model tachi akhirnya tak dipakai lagi dan digantikan oleh katana. Sementara itu, pedang model daitō (pedang panjang yang lebih dulu ada daripada katana), panjang rata-rata mata pedangnya sekitar 78 cm (lebih panjang dari katana yang panjang rata-ratanya sekitar 70 cm). Berlawanan dengan cara tradisional membawa katana, tachi dikenakan dengan sisi tajam mengarah ke bawah dan biasanya dibawa pasukan kavaleri.
Variasi dari panjang rata-rata tachi dibedakan dengan awalan ko- untuk tachi berukuran pendek dan ō- untuk tachi berukuran lebih panjang. Sebagai contoh, tachi model shōtō yang panjangnya hampir sama dengan wakizashi disebut kodachi. Pedang tachi terpanjang yang disebut ōdachi dari abad ke-15 berukuran panjang lebih dari 3,7 meter (panjang mata pedangnya 2,2 m) namun tachi model ini diperkirakan hanya digunakan pada upacara-upacara. Pada tahun 1600-an, banyak tachi kuno diperpendek menjadi katana. Hampir seluruh pedang tachi yang sekarang ada termasuk jenis o-suriage. Jadi, jarang sekali terdapat pedang tachi ubu yang asli dan bertanda tangan.
8. Katana
Katana merupakan pedang khas ninja. Setiap ninja mempunyai katana dipunggung mereka. Anda penggemar film Ninja Hatori, pasti tidak asing dengan Pedang ini. Pedang ini merupakan pedang umum dengan panjang antara 70-80 cm.
Tipe single-edge dan melengkung. selain dipakai ninja, pedang ini juga dibawa oleh kaum samurai untuk merepresentasikan status sosialnya. Biasanya dibawa berpasangan dengan wakizashi atau tanto yang digunakan untuk close-quarter combat dimana katana digunakan untuk open-quarter combat.
9. Ninjato
Pedang para ninja, selain katana, ninjato merupakan pilihan para ninja. Ringkas dan ringan membuat pedang ini mudah untuk dimasukkan kedalam baju. Perbedaan mendasar antara katana dan ninja-to terletak pada sesainnya. Ninjato tidak melengkung seperti katana tetapi lurus.
10.Naginata
Naginata merupakan tombak dengan mata pisau katana. Digunakan prajurit wanita pertarungan jarak menengah. Gagang dibuat dari kayu dan mata tombak katana melengkung. Sangat cocok untuk tipe pertempuran Chaos.
Pedang sendiri mulai di kenal manusia pada zaman Bronze age atau jaman perunggu, dimana pembuatan mata pisau metal yang cukup panjang dapat di laksanakan.
Pada awalnya pedang-pedang itu terbuat dari besi. dan ketika para pandai besi mulai dapat memperhitungkan kandungan karbon di dalamnya pedang mulai di buat dari baja.
Hingga akhir abad ke-18 pedang memegang peran penting dalam sejarah manusia, tapi ketika mesiu mulai mempengaruhi perkembangan senjata-senjata yang ada peran pedang mulai menurun dan akhirnya di anggap tidak terlalu penting. akhirnya pedang seringkali hanya bersifat sebagai tambahan dan lambang dari tingkat kepemimpinan bangsa dalam ketenaran
Pada awalnya pedang jepang bisa dikatakan meniru pedang yang berasal dari china (pedang yang memiliki karateristik lurus dan bermata ganda). pedang-pedang tersebut lalu mengalami perbaikan sejalan dengan waktu. Seseorang bernama Amakuni (yang hidup di abad ke-7) dikatakan sebagai pencipta pedang jepang. dari sinilah dikatakan sejarah pedang samurai di mulai.
Pedang di jepang
tapi berbeda dengan negara-negara yang ada di dunia, hingga kini dalam masyarakat jepang pedang tetap menjadi barang yang di hargai. Budaya itu tidak bisa di pisahkan apalagi bila kita melihat ke masa lalu tepatnya di zaman samurai.
Saat itu para samurai sering kali menggunakan berbagai ragam senjata yang berbeda tapi tetaplah pedanglah yang di anggap jiwa dan samurai .Pedang atau yang lebih sering di kenal dengan nama katana ini sangat lah tinggi tingkatannya, bahkan pada zaman itu(zaman samurai) bila ada orang yang sembarangan membawa pedang/senjata padahal dia bukanlah seorang samurai, maka dia bisa dengan mudah kehilangan kepalanya (ih serem ya )
Tapi perkembangan pedang jepang tidak bisa di pisahkan dengan masa kegelapan yang di alami oleh negara itu sendiri, Perang onin yang terjadi tahun 1467-1477 merevolusi semua jenis alat perang seperti baju perang dan senjata yang ada saat itu, hingga pada akhirnya dapat di katakan bahwa tingkat kualitas senjata dan baju pertahanan saat itulah yang terbaik dan superior yang ada di bandingkan yang ada pada zaman sekarang.(masa sih yang ini wa g percaya )
Tapi pada zaman Muromachi. senjata api mulai masuk ke jepang, Untungnya pada zaman Tokugawa. terjadi isolasi besar-besaran yang salah satunya adalah pelarangan terhadap senjata api dan bubuk mesiu.
Sebelum masa Tokugawa tersebut klan samurai bisa di katakan sedikit terlantar. Kualitas pedang yang mereka gunakan benar-benar buruk untunglah perbaikan kembali terjadi pada akhir zaman Edo Hingga akhirnya kualitas pedang menjadi sangat baik dan saat itu sebuah pedang sangat mereka hormati.
Tapi perjalanan waktu kembali terjadi, ketika memasuki restorasi meiji pedang akhirnya di larang oleh pemerintahan saat itu,pada zaman perang dunia ke-2 pedang telah di ganti posisinya oleh gunto sebuah pedang harga murah untuk para angkatan laut.Saat ini sebuah pedang lebih berfungsi atau berperan sebagai phenomena masyarakat
Klasifikasi Pedang
Klasifikasi Sederhana yang di lakukan di jepang biasanya di tentukan berdasarkan panjangnya dimana satuan panjangnya adalah “shaku” (1 shaku kira-kira sekitar 30,3 cm)
A. Sebuah pedang dengan panjang kurang dari satu shaku di kategorikan tanto (pisau)
B. Sebuah pedang yang lebih dari 1 shaku tapi kurang dari 2 shaku di sebut Wakizashi
C. Sebuah pedang bila panjangnya lebih dari 2 shaku di kategorikan sebagai Daito,(oh iya yang di maksud ukuran pedang disini adalah Besinya belum termasuk gagang dan sarung pedangnya)
Katana sendiri adalah bagian dari Daito tapi katana sering di artikan sebagai pedang yang di gantungkan pada sabuk (biasanya di temani wazizaki atau tanto). Bila katana di pasangkan di samping wakizashi mereka berdua biasanya di sebut Daisho
Sebenarnya senjata di jepang tidak hanya terbatas pada katana atau sejenisnya bahkan dalam pertemputan (khususnya 1 by 1) sebenarnya seorang samurai jarang menggunakan katana mereka,mereka lebih mengandalkan senjata lain seperti naginata,yari,bo,dll. Oleh karena itu berikut adalah jenis2 senjata di jepang
1. Bokken
Bokken adalah pedang seukuran katana yang terbuat dari kayu, biasanya dipergunakan untuk berlatih. jika di klasifikasikan sendiri sub-klasifikasi contohnya suburito(untuk yang ini saya juga bingung loh),bokken di gunakan untuk latihan memotong menggunakan pedang. Oh ya ngomong ngomong, Miyamoto Mushashi terkenal karena dalam pertarungan yang sesungguhnya ia sering menggunakan bokken padahal lawannya benar-benar serius dengan senjatanya(mereka menggunakan katana,yari,bahkan ada yang menggunakan Nodachi)
2. Shinai
Shinai sebenarnya tidak berbeda dengan bokken hanya saja shinai terbuat dari beberapa bilah potongan bambu yang di satukan berbentuk pedang kegunaannya pun sama.. untuk latihan
Ini nih pedang favorit gw namanya Kodachi senjata yang terlalu pendek di sebut pedang tapi terlalu panjang bila di sebut pisau(sedikit lebih panjang dari wazizaki), karena kodachi sangatlah ringan kodachi bisa di ayunkan dengan cepat dan mudah sehingga sangatlah cocok untuk menangkis serangan pedang lainnya, kekurangannya adalah jarak serangan sangatlah minim menggunakan kodachi oleh karena itu pengguna kodachi seringkali menggabungkan tehnik lainnya sambil menggunakan Kodachi sebagai alat untuk bertahan.
Yumi di golongkan ke dalam Busur. di jepang di masa lalu orang yang memiliki ke ahlian memanah sangatlah di hormati pata Kyudoka(sebutan untuk pengguna yumi/kyu) ini memiliki peran besar dalam pertempuran/peperangan kelompok, kyudoka biasanya berlatih untuk menembak dari atas kuda , ukuran yumi sendiri sangatlah menakjubkan kurang lebih 2 meter bentuknyapun seringkali tidak simetris daya serangnyapun tidak perlu di ragukan Kadangkala yumi di gunakan dari atas kuda
5. Nodachi
Jarang ada samurai yang ahli menggunakan Nodachi(bayangkan saja pedang yang melengkung dengan panjang kira-kira 90-140 centimeter di gunakan sebagai senjata) tapi sebenarnya ini bukan fiktif loh banyak para samurai di masa lalu yang menggunakannya namun karena sangat sulit menggunakan nodachi (nodachi di gunakan dengan ke2 tangan ,soalnya g mungkin kalo pake kaki ;P)dan sangatlah sulit untuk membuatnya jarang ada pandai besi yang membuatnya. daya serang nodachi ini sangatlah luar biasa bahkan di katakan bila seorang yang sudah sangat ahli menggunakan nodachi dia bisa membelah penunggang kuda sekaligus dengan kudanya di peperangan.
Itu lo pedang yang digunakan zabuza di naruto. Pedang ini (lebih cocok di bilang sebilah besi tajam) dengan panjang 2 meter dan lebar ½ meter apakah mungkin ada? ternyata pedang itu bukanlah fiktif di jepang zanbato memang pernah di gunakan tapi sangatlah tidak efektif karena sangat berat dan besar untuk menggunakannyapun harus di angkat oleh 2 orang tapi kekuatannya tidak perlu di ragukan lagi seekor kuda bisa terbelah dengan 1 tebasan
Tachi adalah sejenis pedang Jepang yang lebih melengkung dan sedikit lebih panjang daripada katana. pedang disebut tachi jika digantung pada obi dengan sisi tajam mengarah ke bawah, dan pedang yang sama disebut katana jika dibawa dengan sisi tajam mengarah ke atas dan diselipkan pada korset. Pedang model tachi akhirnya tak dipakai lagi dan digantikan oleh katana. Sementara itu, pedang model daitō (pedang panjang yang lebih dulu ada daripada katana), panjang rata-rata mata pedangnya sekitar 78 cm (lebih panjang dari katana yang panjang rata-ratanya sekitar 70 cm). Berlawanan dengan cara tradisional membawa katana, tachi dikenakan dengan sisi tajam mengarah ke bawah dan biasanya dibawa pasukan kavaleri.
Variasi dari panjang rata-rata tachi dibedakan dengan awalan ko- untuk tachi berukuran pendek dan ō- untuk tachi berukuran lebih panjang. Sebagai contoh, tachi model shōtō yang panjangnya hampir sama dengan wakizashi disebut kodachi. Pedang tachi terpanjang yang disebut ōdachi dari abad ke-15 berukuran panjang lebih dari 3,7 meter (panjang mata pedangnya 2,2 m) namun tachi model ini diperkirakan hanya digunakan pada upacara-upacara. Pada tahun 1600-an, banyak tachi kuno diperpendek menjadi katana. Hampir seluruh pedang tachi yang sekarang ada termasuk jenis o-suriage. Jadi, jarang sekali terdapat pedang tachi ubu yang asli dan bertanda tangan.
8. Katana
Katana merupakan pedang khas ninja. Setiap ninja mempunyai katana dipunggung mereka. Anda penggemar film Ninja Hatori, pasti tidak asing dengan Pedang ini. Pedang ini merupakan pedang umum dengan panjang antara 70-80 cm.
Tipe single-edge dan melengkung. selain dipakai ninja, pedang ini juga dibawa oleh kaum samurai untuk merepresentasikan status sosialnya. Biasanya dibawa berpasangan dengan wakizashi atau tanto yang digunakan untuk close-quarter combat dimana katana digunakan untuk open-quarter combat.
9. Ninjato
Pedang para ninja, selain katana, ninjato merupakan pilihan para ninja. Ringkas dan ringan membuat pedang ini mudah untuk dimasukkan kedalam baju. Perbedaan mendasar antara katana dan ninja-to terletak pada sesainnya. Ninjato tidak melengkung seperti katana tetapi lurus.
10.Naginata
Naginata merupakan tombak dengan mata pisau katana. Digunakan prajurit wanita pertarungan jarak menengah. Gagang dibuat dari kayu dan mata tombak katana melengkung. Sangat cocok untuk tipe pertempuran Chaos.
Sunday 23 September 2012
HANAMI (JEPANG)
Hanami (花見) atau ohanami adalah tradisi Jepang dalam menikmati keindahan bunga, khususnya bunga sakura. Mekarnya bunga sakura merupakan lambang kebahagiaan telah tibanya musim semi.Kata hanami berasal dari bahasa jepang hana(花) yang artinya bunga dan mi (見) yang artinya melihat. Selain itu, hanami juga berarti piknik dengan menggelar tikar untuk pesta makan-makan seperti makan sushi dan lain lain di bawah pohon sakura.Tradisi hanami ini sebenarnya bukan asli dari Jepang, melainkan
diadopsi dari masyarakat Cina yang memiliki kebiasaan melihat mekarnya
bunga plum di musim semi. Di Jepang, kebiasaan itu diadopsi sejak
ratusan tahun lalu. Banyak yang mengatakan tradisi hanami dimulai sejak
periode Nara (710-784 SM). Namun bedanya di Jepang, hanami lebih
difokuskan pada keindahan dan pendeknya rentang waktu merekahnya bunga
sakura.Saat itu orang Jepang percaya bahwa di dalam setiap pohon sakura
bersemayam dewa-dewa. Saat musim dingin, para dewa pergi ke gunung.
Merekahnya sakura diartikan bahwa dewa-dewa telah turun dari gunung dan
membawa angin musim semi. Saat itulah, para petani bersiap untuk mulai
menanam sawah mereka.Masyarakat Jepang kemudian berkumpul di bawah pohon sakura, dan
menawarkan berbagai sajian bagi para dewa. Mereka juga makan dan minum
bersama sebagai bagian dari upacara menghormati kedatangan sang dewa.
Bagi masyarakat Jepang pelaksanaan hanami memiliki arti yang sangat penting dan khusus,selain itu juga mempunyai tiga arti penting yang lain, yang pertama adalah selesainya musim dingin yang benar benar berat. Boleh dikatakan saat hanami adalah saat mengatakan goodbye winter. Yang kedua, publik Jepang merayakan datangnya musim semi yang hangat. Musim semi juga merupakan musim tanam padi bagi petani di Jepang. Publik Jepang sangat senang dengan musim semi karena memang udaranya pas dan enak sekali. Yang ketiga, hanami bisa dikatakan adalah salah satu saat silaturohmi yang tepat dengan keluarga atau rekan yang jarang bertemu. Jadi moment hanami juga digunakan untuk merekatkan kembali tali persaudaraan dengan keluarga, rekan kerja dan teman teman lama..
Pohon sakura mekar di Jepang dari akhir Maret hingga awal April (kecuali di Okinawa dan Hokkaido). Prakiraan pergerakan mekarnya bunga sakura disebut garis depan bunga sakura (sakurazensen). Prakiraan ini dikeluarkan oleh direktorat meteorologi dan berbagai badan yang berurusan dengan cuaca. Saat melakukan hanami adalah ketika semua pohon sakura yang ada di suatu tempat bunganya sudah mekar semua.
Bagi masyarakat Jepang pelaksanaan hanami memiliki arti yang sangat penting dan khusus,selain itu juga mempunyai tiga arti penting yang lain, yang pertama adalah selesainya musim dingin yang benar benar berat. Boleh dikatakan saat hanami adalah saat mengatakan goodbye winter. Yang kedua, publik Jepang merayakan datangnya musim semi yang hangat. Musim semi juga merupakan musim tanam padi bagi petani di Jepang. Publik Jepang sangat senang dengan musim semi karena memang udaranya pas dan enak sekali. Yang ketiga, hanami bisa dikatakan adalah salah satu saat silaturohmi yang tepat dengan keluarga atau rekan yang jarang bertemu. Jadi moment hanami juga digunakan untuk merekatkan kembali tali persaudaraan dengan keluarga, rekan kerja dan teman teman lama..
Pohon sakura mekar di Jepang dari akhir Maret hingga awal April (kecuali di Okinawa dan Hokkaido). Prakiraan pergerakan mekarnya bunga sakura disebut garis depan bunga sakura (sakurazensen). Prakiraan ini dikeluarkan oleh direktorat meteorologi dan berbagai badan yang berurusan dengan cuaca. Saat melakukan hanami adalah ketika semua pohon sakura yang ada di suatu tempat bunganya sudah mekar semua.
Saturday 22 September 2012
SAKURA (JEPANG)
Sakura (桜)merupakan bunga nasional Jepang yang mekar pada musim semi, yaitu sekitar awal April hingga akhir April.Sakura dapat terlihat di mana-mana di Jepang, diperlihatkan dalam beraneka ragam barang-barang sehari hari, termasuk kimono, alat-alat tulis, dan peralatan dapur. Bagi orang Jepang, sakura merupakan simbol penting, yang kerap kali diasosiasikan dengan perempuan,
kehidupan, kematian, serta juga merupakan simbol untuk mengeksperesikan
ikatan antarmanusia, keberanian, kesedihan, dan kegembiraan. Sakura
juga menjadi metafora untuk ciri-ciri kehidupan yang tidak kekal.
Pohon sakura adalah salah satu pohon yang tergolong dalam familia Rosaceae, genus Prunus sejenis dengan pohon prem, persik, atau aprikot, tetapi secara umum sakura digolongkan dalam subgenus sakura. Asal-usul kata "sakura" adalah kata "saku" (bahasa Jepang untuk "mekar") ditambah akhiran yang menyatakan bentuk jamak "ra". Dalam bahasa Inggris, bunga sakura disebut cherry blossoms.Warna bunga tergantung pada spesiesnya, ada yang berwarna putih dengan sedikit warna merah jambu, kuning muda, merah jambu, hijau muda atau merah menyala.
Bunga digolongkan menjadi 3 jenis berdasarkan susunan daun mahkota:
Ciri khas sakura jenis someiyoshino adalah bunganya yang lebih dahulu mekar sebelum daun-daunnya mulai keluar. Puluhan, ratusan, bahkan ribuan batang pohon yang berada di lokasi yang sama, bunganya mulai mekar secara serentak dan rontok satu per satu pada saat yang hampir bersamaan.
Bunga sakura jenis someiyoshino hanya dapat bertahan kurang lebih 7 sampai 10 hari dihitung mulai dari kuncup bunga terbuka hingga bunga mulai rontok. Rontoknya bunga sakura tergantung pada keadaan cuaca dan sering dipercepat oleh hujan lebat dan angin kencang. Beberapa jenis burung dikenal suka memakan bagian bunga yang berasa manis, sedangkan burung merpati memakan seluruh bagian bunga.
Kesempatan langka piknik beramai-ramai di bawah pohon sakura untuk menikmati mekarnya bunga sakura disebut hanami (ohanami). Saat melakukan hanami adalah ketika semua pohon sakura yang ada di suatu tempat bunganya sudah mekar semua.
Di Jepang terdapat standar untuk menyampaikan informasi tingkat mekar bunga sakura, mulai dari terbukanya kuncup bunga (kaika), mekarnya 10% dari kuncup bunga yang ada di pohon (ichibuzaki) sampai bunga mekar seluruhnya (mankai). Bunga yang rontok segera digantikan dengan keluarnya daun-daun muda. Pohon sakura yang bunganya mulai rontok dan mulai tumbuh daun-daun muda sebanyak 10% disebut ichibu hazakura. Sementara itu, pohon sakura yang semua bunga sudah rontok dan hanya mempunyai daun-daun muda disebut hazakura (sakura daun).
Pohon sakura adalah salah satu pohon yang tergolong dalam familia Rosaceae, genus Prunus sejenis dengan pohon prem, persik, atau aprikot, tetapi secara umum sakura digolongkan dalam subgenus sakura. Asal-usul kata "sakura" adalah kata "saku" (bahasa Jepang untuk "mekar") ditambah akhiran yang menyatakan bentuk jamak "ra". Dalam bahasa Inggris, bunga sakura disebut cherry blossoms.Warna bunga tergantung pada spesiesnya, ada yang berwarna putih dengan sedikit warna merah jambu, kuning muda, merah jambu, hijau muda atau merah menyala.
Bunga digolongkan menjadi 3 jenis berdasarkan susunan daun mahkota:
- bunga tunggal dengan daun mahkota selapis
- bunga ganda dengan daun mahkota berlapis
- bunga semi ganda
Ciri khas sakura jenis someiyoshino adalah bunganya yang lebih dahulu mekar sebelum daun-daunnya mulai keluar. Puluhan, ratusan, bahkan ribuan batang pohon yang berada di lokasi yang sama, bunganya mulai mekar secara serentak dan rontok satu per satu pada saat yang hampir bersamaan.
Bunga sakura jenis someiyoshino hanya dapat bertahan kurang lebih 7 sampai 10 hari dihitung mulai dari kuncup bunga terbuka hingga bunga mulai rontok. Rontoknya bunga sakura tergantung pada keadaan cuaca dan sering dipercepat oleh hujan lebat dan angin kencang. Beberapa jenis burung dikenal suka memakan bagian bunga yang berasa manis, sedangkan burung merpati memakan seluruh bagian bunga.
Kesempatan langka piknik beramai-ramai di bawah pohon sakura untuk menikmati mekarnya bunga sakura disebut hanami (ohanami). Saat melakukan hanami adalah ketika semua pohon sakura yang ada di suatu tempat bunganya sudah mekar semua.
Di Jepang terdapat standar untuk menyampaikan informasi tingkat mekar bunga sakura, mulai dari terbukanya kuncup bunga (kaika), mekarnya 10% dari kuncup bunga yang ada di pohon (ichibuzaki) sampai bunga mekar seluruhnya (mankai). Bunga yang rontok segera digantikan dengan keluarnya daun-daun muda. Pohon sakura yang bunganya mulai rontok dan mulai tumbuh daun-daun muda sebanyak 10% disebut ichibu hazakura. Sementara itu, pohon sakura yang semua bunga sudah rontok dan hanya mempunyai daun-daun muda disebut hazakura (sakura daun).
SUSHI (JEPANG)
Sushi (鮨) , ketika kita mendengar kata ini kita pasti teringat dengan negara jepang. Sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau pun sudah dimasak. Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula.Asal-usul kata sushi adalah kata sifat untuk rasa masam yang ditulis dengan huruf kanji sushi (酸し). Pada awalnya, sushi yang ditulis dengan huruf kanji (鮓) merupakan istilah untuk salah satu jenis pengawetan ikan disebut gyoshō (魚醤) yang membaluri ikan dengan garam dapur, bubuk ragi (麹, koji) atau ampas sake (糟, kasu). Istilah sushi berasal dari bentuk tata bahasa kuno yang tidak
lagi dipergunakan dalam konteks lain; secara harfiah, "sushi" berarti
"itu (berasa) masam", suatu gambaran mengenai proses fermentasi dalam sejarah akar katanya.
Sushi pada umumnya digolongkan berdasarkan bentuk nasi, antara lain nigirizushi, oshizushi, chirashizushi, inarizushi, narezushi, dan makizushi.
Sushi yang kita buat buat kali ini adalah jenis Makisushi, yaitu isi sushi (neta) dibungkus dengan nasi dan dilapisi oleh Nori (lembaran rumput laut).
Oke persiapan yang dilakukan adalah.
Saat dihidangkan, buat campuran Murasaki ditambah sedikit bubuk cabe, agar rasanya mantap.
Sushi pada umumnya digolongkan berdasarkan bentuk nasi, antara lain nigirizushi, oshizushi, chirashizushi, inarizushi, narezushi, dan makizushi.
Sushi yang kita buat buat kali ini adalah jenis Makisushi, yaitu isi sushi (neta) dibungkus dengan nasi dan dilapisi oleh Nori (lembaran rumput laut).
Oke persiapan yang dilakukan adalah.
- Nori (rumput laut), bisa di beli dalam bentuk perbungkus (5 sd 10 Nori) dengan berbagai jenis lebar
- Sudare (anyaman bambu), yang berguna untuk menggulung sushi.
- Nasi, sebaiknya menggunakan beras Jepang yang pulen, namun kalau tidak ada bisa menggunakan nasi biasa tetapi sebaiknya ditambah air cuka dan garam agar gurih.
- Neta (lauk), sebenarnya apa saja sih bisa dimasukkan tergantung selera, tetapi ikan mentah dan segar selalu menjadi neta utama.
- Wasabi. Ini adalah penyedap khas dari Jepang. Kami memiliki wasabi dalam bentuk tepung, karena lebih awet jika disimpan, dan jika diinginkan, maka tinggal tambahkan air dan cuka untuk mengentalkannya.
- Murasaki (kecap asin)
- Letakan Nori dengan sisi yang halus didalam diatas Sudare
- Lapiskan nori dengan nasi yang sudah kita aduk dengan cuka dan garam. Lapiskan tipis saja.
- Letakan Neta diatas nasi.
- Gulung dengan hati-hati sambil memadatkannya.
Saat dihidangkan, buat campuran Murasaki ditambah sedikit bubuk cabe, agar rasanya mantap.
TAKOYAKI (JEPANG)
Takoyaki (たこ焼き) nama makanan asal daerah Kansai di Jepang, berbentuk bola-bola kecil dengan diameter 3-5 cm yang dibuat dari adonan tepung terigu diisi potongan gurita di dalamnya.Takoyaki biasanya dijual sebagai jajanan di pinggir jalan untuk
dinikmati sebagai cemilan. Takoyaki biasa dijual dalam bentuk set
dengan 1 set berisi 5, 6, 8 hingga 10 buah takoyaki yang disajikan di
atas lembaran plastik berbentuk perahu atau dimasukkan ke dalam kemasan
plastik transparan untuk dibawa pulang.Takoyaki dimakan dengan menggunakan tusuk gigi, tapi di Tokyo dimakan dengan menggunakan sumpit
sekali pakai. Penjual takoyaki selalu memberikan 2 batang tusuk gigi
untuk satu orang, karena takoyaki yang ditusuk dengan sebatang tusuk
gigi bisa berputar-putar sewaktu diangkat dan jatuh sebelum masuk ke
mulut.
Pada mulanya, takoyaki dijual dengan menggunakan tusukan bambu dengan isi 3 buah per tusuk. Di sekitar tahun 2000 masih bisa dijumpai sebuah kios yang menjual takoyaki dengan tusukan bambu di Prefektur Aichi, tapi sekarang sudah tutup dengan alasan usia lanjut penjualnya. Jika kalian ingin membuat takoyaki kalian bisa mengikuti resep berikut :
Bahan :
300 gr tepung tako (bisa diganti pake terigu + baking powder)
2 butir telur
700 ml air
100 gr sayuran (kol, wortel)
150 gr tako (bisa juga pake cumi)
tenkatsu (tempura scraps)
Taburan:
nori biru
katsuoboshi (parutan skipjack tuna)
daun bawang diiris kecil
Saus:
saus tako
mayonaise
Cara:
1. Campur semua bahan kecuali tako (cumi) dan tenkatsu, aduk sampai kalis.
2. Panaskan cetakan, olesi minyak, tuang adonan, isi dengan potongan kecil tako (cumi). Sesudah berkulit taburi tenkatsu dan balik -balik sampai membentuk bola dan matang. Lakukan sampai adonan habis
3. Penyajian: Tata tako, oles saos tako, taburi nori, beri mayonaise, taburi katsuoboshi dan daun bawang.
Nikmati hangat-hangat.
Pada mulanya, takoyaki dijual dengan menggunakan tusukan bambu dengan isi 3 buah per tusuk. Di sekitar tahun 2000 masih bisa dijumpai sebuah kios yang menjual takoyaki dengan tusukan bambu di Prefektur Aichi, tapi sekarang sudah tutup dengan alasan usia lanjut penjualnya. Jika kalian ingin membuat takoyaki kalian bisa mengikuti resep berikut :
Bahan :
300 gr tepung tako (bisa diganti pake terigu + baking powder)
2 butir telur
700 ml air
100 gr sayuran (kol, wortel)
150 gr tako (bisa juga pake cumi)
tenkatsu (tempura scraps)
Taburan:
nori biru
katsuoboshi (parutan skipjack tuna)
daun bawang diiris kecil
Saus:
saus tako
mayonaise
Cara:
1. Campur semua bahan kecuali tako (cumi) dan tenkatsu, aduk sampai kalis.
2. Panaskan cetakan, olesi minyak, tuang adonan, isi dengan potongan kecil tako (cumi). Sesudah berkulit taburi tenkatsu dan balik -balik sampai membentuk bola dan matang. Lakukan sampai adonan habis
3. Penyajian: Tata tako, oles saos tako, taburi nori, beri mayonaise, taburi katsuoboshi dan daun bawang.
Nikmati hangat-hangat.
Hasil : 60 biji
Kalo gak punya panggangan takoyaki, katanya sih bisa juga pake panggangan kue lumpur..Friday 21 September 2012
SAMURAI (JEPANG)
Samurai (侍 atau 士)
adalah istilah untuk perwira militer kelas elit sebelum zaman
industrialisasi di Jepang. Kata "samurai" berasal dari kata kerja
"samorau" asal bahasa Jepang kuno, Pada zaman Nara, (710 –
784), istilah ini diucapkan "saburau" yang berarti "melayani" dan
kemudian menjadi saburai, istilah samurai dan bushi menjadi sinonim
pada akhir abad ke-12 (zaman Kamakura). Pada zaman Azuchi-Momoyama
(1573 – 1600) dan awal zaman Edo (1603), istilah saburai berubah
menjadi samurai yang kemudian berubah pengertian menjadi “orang yang mengabdi”.
Istilah lain yang lebih tepat adalah bushi (武士) yang digunakan semasa zaman Edo . Istilah bushi yang berarti “orang yang dipersenjatai/kaum militer”, pertama kali muncul di dalam Shoku Nihongi ( 続日本紀 ), pada bagian catatan itu tertulis “secara
umum, rakyat dan pejuang (bushi) adalah harta negara”. Bagaimanapun,
istilah samurai digunakan untuk prajuIstirit elit dari kalangan bangsawan,
dan bukan contohnya, ashigaru atau tentara pejalan kaki. Samurai yang
tidak terikat dengan klan atau bekerja untuk majikan (daimyo) disebut
ronin ("orang ombak"). Ronin (浪人 rōnin)
atau rōshi adalah sebutan untuk samurai yang kehilangan atau terpisah
dari tuannya di zaman feodal Jepang (1185-1868).
Pada
era pemerintahan samurai, istilah awal yumitori (“pemanah”) juga
digunakan sebagai gelar kehormat bagi sejumlah kecil panglima perang,
walaupun pemain pedang telah menjadi lebih penting. Pemanah Jepang
(kyujutsu), masih berkaitan erat dengan dewa perang Hachiman.
Pada akhir era Tokugawa, samurai secara umumnya adalah kaki tangan umum
bagi daimyo, dengan pedang mereka hanya untuk tujuan istiadat.
Beberapa istilah lain samurai.:
• Buke (武家) – Ahli bela diri
• Kabukimono - Perkataan dari kabuku atau condong, gaya samurai berwarna-warni.
• Mononofu (もののふ) - Istilah silam yang berarti panglima.
• Musha (武者) - Bentuk ringkasan Bugeisha (武者), harafiah. pakar bela diri.
• Si (士) - Huruf kanji pengganti samurai.
• Tsuwamono (兵) - Istilah silam bagi tentara yang ditonjolkan oleh Matsuo Basho dalam haiku terkemukanya. Arti harafiahnya adalah orang kuat.
BUNKASAI (JEPANG)
Festival Budaya Jepang (文化/ Bunkasai )
adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh sebagian besar sekolah
di Jepang , dari Taman Kanak- kanak dan universitas di mana siswa
menampilkan prestasi sehari-hari mereka. Orang yang ingin masuk
sekolah atau yang tertarik dengan sekolah mungkin datang untuk melihat
apa saja kegiatan yang sekolah dan suasana seperti. Orang tua juga
mungkin ingin melihat jenis pekerjaan yang dilakukan anak-anak mereka .
Definisi
Menurut
pedoman Kurikulum oleh Departemen Pendidikan , festival budaya
merupakan bagian dari kegiatan khusus dan didefinisikan sebagai 'acara
yang bertujuan untuk menggunakan hasil belajar setiap hari untuk
meningkatkan motivasi'.
Festival
Budaya adalah bagian dari pelajaran reguler di sekolah dasar , SMP dan
SMA , sehingga siswa diwajibkan untuk menghadiri untuk kelulusan. Di
universitas , festival budaya ditempatkan sebagai kegiatan
ekstrakurikuler, sehingga kehadiran tidak diperlukan.
Secara
tradisional, sebagian besar sekolah mengadakan Bunkasai pada atau
sekitar Hari Budaya (3 November), hari libur nasional. Biasanya
diadakan pada hari Sabtu atau Minggu kadang-kadang bahkan keduanya.
Nama
"Festival
Budaya" (Bunkasai) dan "Festival University" (Daigaku-sai) adalah kata
benda umum di Jepang, sehingga nama-nama festival budaya tergantung
pada masing-masing sekolah dalam kenyataan. Misalnya, festival di
Universitas Tokyo, Komaba Kampus bernama Komaba-sai.
Kenyataan
Festival
diadakan untuk menampilkan pembelajaran siswa, tetapi banyak yang
mengunjungi festival hanya untuk kesenangkan. Makanan disajikan, dan
sering ruang kelas atau gimnasium diubah menjadi sementara restoran
atau kafe . Tarian , konser dan drama dapat dilakukan oleh individu
relawan atau dengan berbagai sekolah "klub" seperti klub dansa, para
orkestra klub, band dan klub drama.
Festival
Budaya dimaksudkan untuk menjadi peristiwa menyenangkan, tetapi juga
satu-satunya kesempatan setiap tahun bagi siswa untuk melihat seperti
apa hidup ini di sekolah lain. Hal ini juga dimaksudkan untuk
memperkaya kehidupan masyarakat dengan meningkatkan interaksi sosial.
Subscribe to:
Posts (Atom)