Thursday 18 April 2013

Dongeng Michihiko



Pada suatu hari saat dinasti ming menguasai cina hiduplah seorang anak bernama michihiko semenjak ia lahir ia sudah menjadi dambaan keluarganya, Ia termasuk anak yang beruntung pada masanya karena orang tuanya adalah seorang perdana mentri  yang kaya raya. Ia juga mempunyai seorang adik laki laki bernama Takahiro yang lumayan manja. Walaupun keluarga yang berkecukupan keluarga Michihiko tidak sombong dang slalu dapat menerima rakyatnya dengan baik,namun kekayaan orang tuanya itu tidak bertahan lama, semenjak jendral tsaiming seorang jendral dari cina  menguasai  dataran selatan jepang, semua berubah ia sangat bertingkah semberonoh dan sewena wena terhadap rakyat  sampai pada akhirnya ia pun membunuh ayah dan ibu michihiko karena ayah dan ibunya merupakan pelopor pemberontakan jepang terkadap cina  dan pada saat itu michiko masih berumur 8 tahun dan adiknya 5 tahun. Dewa hachiman yang merasa kasihan pada nasib michihiko akhirnya memberkatinya dengan wajah yang cantik serta kulit yang bersih bagaikan salju dan dewa hachiman pun memberkati adiknya dengan kekuatan serta ketampanan yang tiada tara. Semenjak ayah dan ibunya meninggal michihiko dan adiknya pun dirawat oleh pembantu kepercayaan dari sang ayah yaitu ibu takashiro yang tinggal sebatang kara ia adalah seorang pencari ramuan di hutan sehingga mau tidak mau Michihiko dan adiknya pun  harus tinggal di dalam hutan bersama ibu takashiro.
 Tahun demi tahun berlalu michihiko dan adiknya  tumbuh  menjadi wanita yang tegar dan tak pernah berputus asa. Walapun mereka memiliki kelebihan tersebut mereka tidaklah memamerkannya . Merekapun sudah terbiasa dengan kehidupan yang begitu keras akibat pemerintahan jendral Tsaiming yang begitu jahat.  Karena mereka tinggal dengan seorang ibu angkat pencari ramuan tentu saja mereka memiliki keterampilan dalam hidup di alam liar. Pada suatu hari saat mereka mencoba menjual ramuan yang mereka dapatkan di pasar mereka secara tak sengaja melihat pasukan jendral tsaiming yang sedang memeras para pedagang di pasar untuk menarik pajak bulanan sehingga memicu marah takahiro yang ingin segera membunuh serdadu jendral Tsaiming pada waktu itu namun amarahnya itu dapat ditahan oleh kebajikan hati kakaknya.
Di sisi lain pada saat yang sama jendral Tsaiming yang jahat mencoba menyusun rencana untuk membunuh rajanya sendiri Liu bei yang merupakan kakak kandungnya sendiri sehingga ia dapat diangkat menjadi raja. Akhirnya raja liu bei terjebak oleh jebakan jendral tsaiming  yang menyuruh baginda raja agar menuju ke daratan jepang pada waktu itu. Pada waktu konvoi sedang melewati hutan menuju ibukota daerah jajahannya tiba tiba konvoi itu diserang oleh para penjahat  sewaan tsaiming dari Mongolia ,Akhirnya konvoi itu hancur dan keberadaan raja liu bei pun tak diketahui  dan tepat 2 hari setelah peristiwa itu anak liu bei, liu Pan pun diangkat menjadi seorang raja tentu saja itu membuat marah tsaiming sehingga ia berencana melakukan kudeta di kemudian hari.
                Di suatu hari yang cerah saat michihiko mencarai ramuan bersama adiknya ia pun menemukan seseorang yang tergeletak di pinggir sungai yang tidak lain dan tidak bukan adalah raja Liu bei yang sedang terluka parah akibat terkena panah pasukan Mongolia saat itu mereka belum mengetahui siapa orang itu. Segeralah mereka beranjak pulang dan membawanya ke rumah untuk dirawat. Karena mereka adalah seorang pencari tanaman obat tentu saja raja liu bei mampu disembuhkannya hanya dalam waktu hanya semalam walaupun belum sembuh benar.
                Pagi hari pun tiba dan Liu Bei pun siuman dan seperti kebanyakan orang lainnya pasti ia bingung dimana ia berada sekarang. Takahiro yang melihatnya bangun mulai menanyakan siapa dirinya “Anata wa dare desu ka ?”kata Takahiro, Liu bei pun yang notabene seorang raja yang berpendidikan lansung tahu bahwa ia sedang berada di jepang dan  apa yang ditanyakan oleh Takahiro namun ia tidak mau menyebutkan siapa dirinya sebenarnya karena ia tahu bahwa saat itu orang jepang sangat membenci orang cina sehingga ia menyamarkan dirinya sebagai seorang pengelana bernama Yamada.
                Tak lama waktu berselang datanglah michihiko serta ibu  Takashiro yang telah pulang dari mencari tanaman obat. Michihiko yang baik hatipun langsung mengajak Liu Bei untuk berkeliling, namun Takahiro mulai curiga pada liu bei yang memiliki tingkah laku dan logat yang cukup aneh bagi seorang orang jepang namun kepercayaan kakaknya pada liu bei membuat takahiro tidak enak hati untuk menyampaikan kecurigaannya pada liu bei. Berhari hari berlalu liu bei pun hampir diterima oleh keluarga tersebut  namun kecurigaan tetap memendam di dalam hati takahiro sehingga ia memutuskan untuk menyelidiki asal usul liu bei, liu bei pun selama tinggal di rumah takahiro liu bei pun memperoleh banyak ilmu tentang obat obatan, medis serta berbagai jenis tumbuhan beracun yang ada dihutan.
                Tibalah saat menjual hasil yang telah diperoleh ke kota Liu bei pun di ajak untuk ikut berjualan. Alangkah kagetnya Liu bei saat memasuki pinggiran kota ia melihat orang kelaparan di sana sini banyak rakyat kurus kering karena kelaparan serta banyak orang orang miskin yang hampir mati kelaparan di pinggir jalan, hal ini berbanding terbalik dengan apa yang didapatkan para bangsawan dan jendral di dalam istana yang penuh dilimpahi oleh berbagai makanan yang semuanya serba enak dan megah. Liu bei pun terkejut bukan main karena selama ini ia mendapat laporan dari jendral  Tsaiming bahwa rakyat jepang serta rakyat cina yang hidup di daerah itu mendapat perlakuan yang sama serta kesejahtraan yang setara dan dicukupi oleh sumber air dan makanana yang melimpah.Karena kebingungan maka ia langsung menanyakan hal itu pada Michihiko,Michihiko pun menanggapi pertanyaan sang raja dengan menceritakan semuanya pada raja termasuk jendral tsaiming yang telah membunuh ayah dan ibunya. Tak terasa tetesan air mata jatuh dari wajah Michihiko, Ini pertama kalinya michihiko menangis setelah kejadian itu.
                Saat michiko menceritakan kejadian itu takahiro yang tidak ingin menyia nyiakan kesempatan langsung meninggalkan ibu Takashiro, kakak, dan Liu bei yang sedang asik bercerita. Takahiro pun mulai mencari informasi mulai dari pedagang keliling sampai ke penjaga kota dan pada akhirnya ia bertemu dengan seorang pengalana yang memberitahunya bahwa ada seorang raja dari cina yang dating ke jepang namun karena ada penyerangan mendadak di pinggir hutan  seluruh konvoi itu mati namun mayat rajanya tidak ditemukan sama sekali. Takahiro pun langsung menyadari bahwa raja tersebut tidak lain adalah orang yang ia kenal bernama Tuan Yamada, karena panik segeralah ia kembali ke tempat kakak dan ibu Takahiro namun apa yang terjadi kakak dan ibunya itu sudah tak ada di sana. Ia pun segera pulang ke rumah untuk mencari Michihiko namun dari kejauhan ia melihat raja liu bei memegang sebuah pisau berlumuran darah sehingga membuat takahiro marah seketika ia menarik pedang samurai yang ada di pinggangnya dan mencoba menyerang Liu Bei . Liu Bei yang kaget langsung menangkis serangan Takahiro namun karena kekuatan Takahiro yang cukup besar pada akhirnya Liu Bei pun terpojok.
Takahiro yang sedang marah pun langsung mencoba membunuh Liu Bei karena ia merasa kakak dan ibunya telah dibunuhnya, namun tepat sebelum hal itu terjadi Michihiko dan ibu Takashiro datang. Langsung saja michihiko kaget karena melihat lumuran darah Liu Bei dan Takahiro. Michihiko yang keget langsung bertanya Tanya apa yang telah terjadi akhirnya takahiro pun langsung memberitahukan bahwa siapa sebenarnya  tuan Yamada itu. Michihiko pun langsung bertanya mengapa takahiro menyerang Liu Bei, Takahiro pun menjawab bahwa ia mengira kalau Liu Bei telah membunuh Michiko dan ibu Takashiro karena ia melihat noda darah di pisau Liu Bei, Liu bei yang mendengar itu pun langsung memotong pembicaraan dan menyangkalnya ia berkata kalu ia sedang menyembelih ayam untuk makan malam mereka. Walaupun telah mendengar itu Takahiro masih belum percaya dengan apa yang dikatakan Liu Bei karena bagaimanapun ia adalah orang yang memerintahkan jendral Tsaiming untuk menjarah Jepang. Liu bei pun langsung menceritakan kebohongan kebohongan jendral Tsaiming padanya. Takahiro pun luluh hatinya dan bersedia membantu Liu bei Untuk memperoleh tahtanya kembali, Liu Bei yang mendengarnya langsung senang bukan main akhirnya mereka memutushan untuk mengantar Liu Bei sampai di istanaya.
                Pada mulanya Takahiro bersama kakaknya memulai perjalanan dari selat antara Jepang dan Cina atau mungkin yang sekarang diberi  nama selat korea  di mana saat itu Negara korea belum ada, mereka memutuskan untuk tidak mengajak ibu Takashiro karena menurutnya perjalanan ini akan sangat berbahaya. Karena mereka membawa seorang raja maka perjalanan mereka sangatlah mudah karena dibantu oleh berbagai pelayan serta rakyat rakyat miskin yang masih setia pada Liu Bei, Namun karena Liu Bei masih belum percaya pada semua jendralnya maka ia memerintahkan pada pelayan dan rakyatnya itu untuk tidak member tahukan pada siapapun bahwa ia masih hidup. Namun apa daya karena kekuasaan jendral Tsaiming yang cukup besar ia dapat mengetahui hal itu dengan mudah , ia pun sangat marah sudah tidak jadi raja, raja yang ingin dibunuhnya pun masih hidup pula dalam pribahasa ini sering disebut “kayu tak ada akar tak ada pula” Tsaiming yang marah pun mengutus seorang pendekar terbaiknya untuk membunuh Liu Bei namun pendekar itu dengan mudah dikalahkan Takahiro, lalu ia pun menyuruh 10 orang pendekar terbaiknya untuk membunuhnya lagi  namun mereka dapat pula dikalahkan, akhirnya saking geramnya ia memerintahkan 1000 orang untuk memburu liu bei namun pada saat ini sudah dipastikan Takahiro pasti kalah bagaimana tidak ia harus melawan 1000 orang sekaligus Takahiro yang terpojok pun mau tak mau harus melarikan diri dari kejaran pasukan Tsaiming.
                Pada akhirnya mereka sudah tak bisa lari kemana mana lagi mereka telah terpojok di dekat pegunungan Tibet ,  Takahiro mau tak mau harus melawan mereka semua   Michihiko yang tak mau melihat adiknya kalh dan mati sia sia langsung berdoa pada para dewa untuk menurunkan bala bantuan dari langit seketika itu turunlah beribu ribu pasukan dari atas puncak gunung yang tidak lain dibawa oleh ibu angkat mereka Takashiro yang menghawatirkan keadaan anak anaknya ,pasukan pasukan tersebut adalah pasukan sisa peperangan yang masih setia pada keluarga Michihiko. Dengan bantuan mereka, Michihiko dengan mudah menumpas pasukan jendral Tsaiming yang terus menyerang. Setelah mendekati ibu kota ,Liu Bei memutuskan untuk berangkat dengan hanya ditemani 10 kesatria terbaik dari mereka. Akhirnya mereka berhasil memasuki ibu kota tanpa disadari pasukan cina. Lalu dengan cepat mereka berusaha masuk ke istana namun apa daya tepat di gerbang istana mereka sudah dihadang dengan pasukan penjaga istana, mereka tidak diberi izin masuk karena perintah jendral Tsaiming . Pertumpahan darah pun tak bisa dihindarkan lagi mereka pun langsung menyerang pasukan penjaga istana tersebut sehingga hanya tinggal mereka berlima Liu Bei, Michihiko, Takahiro, Takashiro serta seorang pengawal yang masih tersisa.Karena mendengar ada keributan di istana Raja Liu Pan pun langsung turun tangan untuk mengatasi masalah ini.
                Liu pan pun memerintahkan 1000 orang untuk mengepung mereka di pojok istana, dan rencana Liu Pan berhasil Michihiko dan teman temannya berhasil dikepung , namun di saat saat terakhir Liu Bei menunjukan jati  dirinya di depan putranya pan dan para pengawal kerajaan. Liu pan dan pasukan kerajaan lain sangat amat kaget melihat raja Liu Bei yang  masih hidup, Liu Pan-pun langsung memeluk ayahnya dengan erat tangisan pun tidak dapat dihindari. Liu Bei langsung menceritakan apa yang telah dilakukan Tsaiming padanya segeralah Liu Pan marah bukan main dan memerintahkan pasukan pasukan di seluruh daratan cina untuk menangkap Tsaiming dan kelompoknya hidup atau mati. Karena mengahadapi pasukan se cina Tsaiming pun tidak dapat berbuat apa apa sehingga ia berhasil dibawa ke istana untuk diadili oleh raja langsung, Raja Liu Bei yang mengetahui bahwa Tsaiming telah membunuh ayah dan ibunya Michihiko dan Takahiro langsung member hak pada michihiko dan adiknya untuk menentukan hukuman apa yang pantas didapatkan oleh Tsaiming, Karena merasa iba Michihiko memaafkan Tsaiming atas kejahatan nya namun adiknya tak tinggal diam ia ingin agar tsaiming dihukum pancung namun akibat kakaknya yang memiliki hati yang besar hati takahiro luluh dan memutuskan untuk memaafkannya juga.
                Karena tidak ingin melihat adik kandungnya mati terhina maka ia menghukum tsaiming dengan diasingkan Di pulau jeju (sekarang wilayah korea).  Liu Pan yang menjadi raja segera melepaskan tahtanya untuk diberikan kembali pada ayahnya agar dikelola dengan sebaik baiknya .Raja Liu Bei yang merasa telah dibantu oleh michihiko langsung melepaskan daerah jajahannya yang berada di seluruh Jepang pada pemerintahan Jepang dan segera membangun kerja sama dengan pemerintahan Jepang untuk dirawat dengan lebih baik serta mengumumkan pernyataan damai pada pemerintahan Jepang. Kaisar Jepang yang merasa telah dibantu oleh Michihiko dan keluarganya langsung mengangkat Michihiko sebagai perdana mentri jepang, Takahiro sebagai panglima perang kekaisaran jepang dan, ibu Takashiro sebagai tabib istana. Sedangkan jendral tsaiming yang diasingkan harus menaggung malu dan pedihnya kehidupan serta hukuman kerajaan sampai akhir hayatnya di pulau Jeju.TAMAT

Maaf jika ada kesmaan nama atau kejadian ini murni karangan. Jangan lupa comen ya !!!

No comments:

Post a Comment